Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah
dan
Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional
Nama : Katrina Margareth
Kelas : 3KA21
NPM : 11108103
Program Studi Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
Kata Pengantar
Puji dan syukur ke hadapanNya akhirnya makalah ini dapat diselesaikan . Makalah ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai tugas Softskill Bahasa Indonesia . Ada pun yang akan dibahas mengenai “ Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah dan Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional “ .
Makalah ini sesungguhnya juga terbuka dan bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukan penguasaan pada aspek dasar mengenai “ Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah dan Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional “ , walaupun makalah ini memang lebih ditunjukan untuk tugas Softskill Bahasa Indonesia .
“Tak ada gading yang tak retak” . Saya menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan atau kekurangan . Saya mengharapkan saran dari para Pembaca sebagai bahan merevisi di masa mendatang , dan tak lupa saya menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua yang terlibat didalam pengumpulan bahan atau materi dan penyelesaian makalah ini . Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat .
Bekasi , April 2011
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR…………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………..
Bab I (Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah)
Pendahuluan……………………………………………………………
Bab II (Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah)
Isi……………………………………………………………………….
Bab III (Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional)
Pendahuluan……………………………………………………………..
Bab IV (Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional)
Isi…………………………………………………………………………
Bab V
Kesimpulan………………………………………………………………..
Daftar Pustaka…………………………………………………………….
Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah
Bab I
Pendahuluan
Bahasa dalam Kamus Bahasa Indonesia, merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran .
Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian bahasa mencakup empat hal. Pertama, sistem lambang bunyi yang sewenang-wenang (arbitrer). Kedua, alat komunikasi. Ketiga, simbol bunyi yang memiliki arti serta makna. Keempat, digunakan oleh masyarakat untuk berinteraksi .
Karangan ilmiah adalah salah satu jenis karangan yang berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya. Bahasa dalam tulisan ilmiah mempunyai fungsi yang sangat penting, karena bahasa merupakan alat komunikasi, dalam hal ini sebagai media pengungkap gagasan penulis. Sesuai dengan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia mempunyai peranan penting dalam pengungkapan suatu karangan hasil penelitian, pengamatan, ataupun peninjauan ilmiah.
Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah
Bab II
Isi
Seringkali dalam penulisan karya ilmiah dijumpai oleh pembaca kesalahan-kesalahan dalam berbahasa (meskipun seringkali tidak disadari). Kesalahan-kesalahan pemakaian bahasa Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan : kesalahan penalaran, kerancuan, pemborosan, ketidaklengkapan kalimat, kesalahan kalimat pasif, kesalahan ejaan, dan kesalahan pengembangan paragraf.
Masalah utama dalam penulisan karya ilmiah adalah pada komunikasi ilmiah. Komunikasi ilmiah dalam bahasa Indonesia belum sepenuhnya mencapai titik kesepakatan yang tinggi dalam hal kesamaan pemahaman terhadap kaidah bahasa termasuk kosakata. Beberapa kenyataan atau faktor tersebut adalah sebagai berikut :
Pertama, bahasa Indonesia harus bersaing dengan bahasa asing (Inggris). Kenyataan ini tidak hanya terjadi pada tingkat penggunaan sehari-hari dalam kehidupan masyarakat umum tetapi juga dalam kehidupan akademik. Cendekiawan dan orang yang berpengaruh biasanya mempunyai kosakata asing yang lebih luas daripada kosakata Indonesianya sehingga mereka merasa lebih asing dengan bahasa Indonesia. Akibatnya mereka lebih nyaman menggunakan bahasa (istilah) asing untuk komunikasi ilmiah tanpa ada upaya sedikit pun untuk memikirkan pengembangan bahasa Indonesia.
Kedua, dalam dunia pendidikan (khususnya perguruan tinggi) sebagian buku referensi atau buku ajar yang memadai dan lengkap biasanya berbahasa asing (Inggris). Hal ini dikarenakan banyaknya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang di luar negeri. Sementara itu, kemampuan bahasa asing rata-rata pelajar dan mahasiswa dewasa ini belum dapat dikatakan memadai untuk mampu menyerap pengetahuan yang luas dan dalam yang terkandung dalam buku tersebut
Ketiga, kalangan akademik sering telah merasa mampu berbahasa sehingga tidak merasa perlu untuk belajar bahasa Indonesia atau membuka kamus bahasa Indonesia (misalnya Kamus Besar Bahasa Indonesia). Akibatnya, orang sering merasa lebih asing mendengar kata bahasa sendiri daripada mendengar kata bahasa asing.
Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional
Bab III
Pendahuluan
Dunia, memasuki abad ke-21 atau Milenium III ditandai dengan perubahan fundamental pada berbagai sisi kehidupan manusia, terlebih kemajuan di bidang transportasi, telekomunikasi, ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat hubungan antar-manusia menjadi lebih dekat. Perpindahan manusia dan barang antar-negara lebih mudah dan lebih sering karena modal transportasi yang tumbuh dengan pesat. Pergerakan modal juga mengalami perubahan yang cepat, saat ini setiap orang bisa menanamkan investasi melintasi negara melalui pasar modal di berbagai negara yang terkoneksi ke seluruh dunia.
Teknologi telekomunikasi dan informasi membuat komunikasi antar-manusia di berbagai belahan dunia dapat berjalan dengan cepat dan real time. Informasi bergerak dengan leluasa dan tidak ada satu negara pun yang dapat membendung informasi dari luar. Intinya muncul kekaburan batas-batas negara (borderless) dan semakin menyatunya dunia dengan resiko munculnya saling ketergantungan antar-negara (interdependensi). Keadaan ini disebut dengan globalisasi, yaitu ketika dunia menjadi sebuah desa global (global village) yang memperpendek jarak dan interaksi manusia di berbagai belahan bumi.
Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional
Bab IV
Isi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat pada era globalisasi. Semua negara sudah merasakan dampak dari globalisasi tersebut. Globalisasi telah menyebar keseluruh dunia dengan hasil teknologi yang telah mempengaruhi kehidupan masyarakat dunia dan menimbulkan perubahan yang sangat mendasar dalam tatanan hubungan antar bangsa ini yang lebih banyak dikendalikan oleh negara-negara maju, serta hubungan kerja sama yang terus meningkat sehingga terasa kurang seimbang. Namun keadaan ini tidak selamanya menguntungkan, globalisasi menjadikan masa depan yang dihadapi bersama penuh dengan ketidakpastian, perubahan adalah sesuatu yang tak bisa dihindarkan bahkan cenderung berkembang menjadi suatu gejala baru yang penuh dengan kontradiksi, konflik maupun pembalikan arah.
Tantangan sebuah bangsa dan negara akan semakin rumit dan berat. Belakangan, masyarakat dunia juga menghadapi berbagai krisis yang diakibatkan oleh terkurasnya sumber energi dan sumber makanan dunia yang menggenapi krisis ekonomi yang makin mengglobal. Krisis pangan, krisis energi, krisis ekonomi, bahkan krisis air menjadi ancaman yang tidak boleh disepelekan. Negara-negara yang tidak memperhatikan ketahanan pangan dan ketahanan lainnya akan mudah terpuruk menjadi bangsa yang lemah dan tergantung dari bangsa lain.
Indonesia tentunya tidak dapat melepaskan diri dari globalisasi ini, bahkan harus dapat berperan untuk mengamankan kepentingan nasional. Peran tersebut antara lain akan diwujudkan melalui upaya pembangunan nasional. Berhasilnya Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional. Berikutnya Ketahanan Nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan Nasional. Dengan demikian antara Pembangunan Nasional dan Ketahanan Nasional terdapat hubungan timbal balik atau interdependensi. Ketahanan Nasional sebagai kemampuan dan ketangguhan untuk menjamin kelangsungan hidup, adalah merupakan resultan dari berbagai faktor, baik faktor sosial seperti : ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam, maupun faktor alamiah seperti : geografi, kependudukan, dan kekayaan alam. Berbagai faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga pada gilirannya mewujudkan kondisi yang mencerminkan tingkat kemampuan suatu bangsa dalam menghadapi ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Gangguan) yang timbul.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah kekuatan nasional yang dimiliki bangsa Indonesia yang harus dipelihara dan dikembangkan serta didayagunakan sepenuhnya secara efektif untuk pelaksanaan Pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing nasional yang kokoh menuju Tujuan nasional. Pemanfaatan, penguasaan dan pengembangan Iptek dalam Pembangunan nasional dapat mengalami ATHG yang timbul baik dari luar maupun dari dalam, sehingga dapat mengganggu pelaksanaan Pembangunan Nasional menuju tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itulah ketahanan Iptek perlu selalu ditingkatkan, agar gerak langkah pemanfaatan, penguasaan, dan pengembangan Iptek dalam Pembangunan nasional berjalan sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka diyakini bahwa kemampuan dan ketangguhan Iptek suatu bangsa adalah salah satu unsur penting bagi Ketahanan nasional yang perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dan proporsional dalam rangka proses pensejahteraan rakyat.
Peranan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Ilmiah dan Peranan Teknologi Informasi dalam Ketahanan Nasional
Bab V
Kesimpulan
Dari dua pembahasan diatas dapat dilihat bahwa antara Bahasa (dalam komunikasi) dengan peranan teknologi saling berpengaruh .
Perkembangan teknologi pada umumnya akan membawa implikasi hukum pada penggunanya, terutama bila kepentingan strategis para pengguna mengalami konflik antara satu dengan yang lainnya. Konflik kepentingan ini dapat meliputi para individu pengguna teknologi baru maupun meliputi konflik kepentingan nasional antar negara. Untuk menghindari dampak negatif dari perkembangan dan penguasaan teknologi terhadap kepentingan nasional, maka Indonesia perlu menyusun perangkat hukum yang mengatur pelaksanaan penguasaan IPTEKyang jelas dan tegas serta bersifat antisipatif.
Daftar Pustaka
Sofyan, Agus Nero dkk. 2007. Bahasa Indonesia dalam Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Bagian Perkuliahan Dasar Umum Universitas Widyatama (e-book)
http://dexter-cianida.blogspot.com/
http://perpustakaan-online.blogspot.com/
http://superwava.wordpress.com/
http://elnispero.wordpress.com/2011/01/27/peranan-bahasa-indonesia-dalam-penulisan-karya-ilmiah-dan-masalahnya/
Selasa, 24 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar