TUGAS AKADEMIS MAKALAH TEORI ORGANISASI UMUM 2
Nama : Katrina Margareth
Kelas : 2KA21
NPM : 11108103
Program Studi Sistem Informasi
Universitas Gunadarma
2010
DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………..ii-iii
Kata Pengantar………………………………………………..........iv
Isi……………..............................................................................5-39
Bab 5 Perilaku Produsen
5.1. Perilaku dan Fungsi Produksi
5.1.1. Produsen
5.1.2. Fungsi Produksi
5.1.2.1. Elastisitas Produksi dan Daerah-Daerah Produksi
5.2. Produksi Optimal
5.3. Least Cost Combination (Kombinasi Dua Input dengan Biaya Terendah)
Latihan Soal Bab 5
Kunci Jawaban Bab 5
Bab 6&7 Ongkos dan Penerimaan
6.7.1. Macam-macam Ongkos
6.7.2. Kurva Ongkos
6.7.3. Penerimaan (Revenue)
6.7.4. Keuntungan Maksimum
6.7.4.1. Pendekatan Total
6.7.4.2. Pendekatan Marginal
6.7.4.3. Pendekatan Rata-Rata
Latihan Soal Bab 6&7
Kunci Jawaban Bab 6&7
Bab 8&9 Struktur Pasar
8.9.1. Pasar Persaingan Sempurna
8.9.1.1. Pengertian
8.9.1.2. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
8.9.1.3. Kebaikan dan Keburukan Pasar persaingan Sempurna
8.9.1.4. Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
8.9.2. Pasar Monopoli
8.9.2.1. Pengertian
8.9.2.2. Konsep Pasar Monopoli
8.9.2.3. Ciri-ciri Pasar Monopoli
8.9.2.4. Penentuan Tingkat Harga dan Output Produsen Monopoli
8.9.3. Pasar Monopolistis
8.9.4 Pasar Oligopoli
8.9.4.1. Pengertian
8.9.4.2. Karakteristik Pasar Oligopoli
8.9.4.3. Konsep Pasar Oligopoli
8.9.4.4. Jenis-jenis Pasar Oligopoli
8.9.4.5. Analisis Perilaku Produsen Oligopoli Dalam Memaksimumkan Profit
8.9.4.6. Pasar Oligopoli Tanpa Kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Latihan Soal Bab 8&9
Kunci Jawaban Bab 8&9
Daftar Pustaka………………………………………………………..40
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyusun dan menyelesaikan makalah mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 .
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 . Atas tersusunnya makalah ini, tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada:
a) Bapak Nurhadi (Dosen mata kuliah Teori Organisasi Umum 2) yang telah membimbing saya dalam menyusun makalah ini .
b) Kepada orang tua saya yang selalu memberi dukungan dan membantu dalam pengerjaan makalah ini.
c) Rekan-rekan 2KA21 dan semua pihak yang turut membantu saya sampai makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Saya sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari sempurna oleh karena itu seluruh kritik dan saran yang ada relavansinya dengan makalah ini akan saya terima dari pembaca .
Bekasi , Maret 2010
Penyusun
Perilaku Produsen
5.1 Produsen dan Fungsi Produksi
5.2 Produksi Optimal
5.3 Least Cost Combination
5.1. Produsen dan Fungsi Produksi
5.1.1. Produsen
Produsen adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengolah barang mentah atau barang setengah jadi menjadi barang yang siap untuk dikonsumsi . Kegiatan produsen disebut kegiatan produksi . Untuk menghasilkan barang dan jasa , produsen menggunakan factor-faktor produksi seperti alam , tenaga kerja ,dan modal .
5.1.2. Fungsi Produksi
Setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan:
Y = f (X1, X2, X3, ……….., Xn) (Secara umum)
dimana :
Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan.
X1, X2, X3, ……, Xn = berbagai faktor produksi (input) yang digunakan.
Fungsi produksi harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya:
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX – cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Sifat fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut :
The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
5.2. Produksi Optimal
Konsep efisiensi dapat dipandang dari dua aspek, yaitu :
1. Aspek teknis
Untuk menentukan tingkat efisiensi dan produksi optimum secara teknis ini cukup dengan diketahuinya fungsi produksi.
2. Aspek ekonomis
Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, yaitu rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut.
Keuntungan () dapat ditulis : = PY.Y - Px.X,
di mana :
Y = jumlah produk;
PY = harga produk;
X = faktor produksi;
Px = harga faktor produksi.
5.3. Least Cost Combination (Kombinasi Dua Input Dengan Biaya Terendah)
1. Produksi suatu barang dapat didefinsikan sebagai:
a. perubahan benar dari input (masukan) menjadi output (keluaran)
b. perubahan sifat barang
c. perubahan tempat barang berada
d. perubahan pemilikan barang
e. semua jawaban di atas salah
2. Dalam membicarakan fungsi produksi dan fungsi ongkos dikenal adanya pengertian
jangka pendek (short-run), yaitu :
a. waktu yang sangat pendek
b. waktu kurang dari 1 (satu) bulan
c. waktu kurang dari 1 (satu) tahun
d. waktu lebih dari 1 (satu) hari
e. semua jawaban di atas salah
3. Fungsi produksi suatu barang adalah menunjukkan hubungan (antara input dan ouput )
a. ekonomis
b. teknis
c. teknis dan ekonomis
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban salah
4. Dalam fungsi produksi dikenal adanya "the state of technology" yang dimaksudkan
Sebagai :
a. ketidakmampuan input dalam berproduksi
b. teknologi pemerintah
c. kemampuan faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu barang
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
5. Di dalam fungsi produksi jangka pendek dikenal adanya suatu hukum yang disebut :
a. hukum Goosen
b. hukum perdata
c. hukum tambahan hasil yang menurun
d. hukum menurunnya pendapatan
e. semua jawaban di atas salah
6. Di dalam fungsi produksi jangka pendek dikenal ada 3 (tiga) daerah atau tahapan
produksi yang rasional dan tidak rasional. Daerah produksi yang disebut rasional adalah:
a. mulai 0 sampai produksi maksimum
b. mulai 0 sampai produksi optimal
c. mulai produksi optimal sampai produksi maksimal
d. setelah produksi maksimal
e. semua jawaban di atas salah
7. Keseimbangan produsen dalam jangka panjang ditunjukkan oleh :
a. berpotongaannya Isoquant dengan Isocost
b. berpotongannya Isoquant dengan Isoprofit
c. bersinggungannya Indifference curve dengan Isocost
d. bersinggungannya Isoquant dengan Isorevenue
e. bersinggungannya Isoquant dengan Isocost
8. Dalam fungsi biaya juga dikenal adanya fungsi biaya jangka pendek dan fungsi biayfa
jangka panjang. Fungsi biaya jangka pendek adalah :
a. fungsi biaya yang pendek (murah)
b. fungsi biaya di mana ada satu input tetap dalam proses produksi
c. fungsi biaya di mana semua inputnya variabel
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
9. Hubungan antara output dengan biaya produksi sering disebut sebagai fungsi biaya
Karena :
a. antara ouput dengan input berhubungan
b. antara output dengan harga input berhubungan
c. antara harga output dengan input berhubungan
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
10. Pada saat APP maksimum pada fungsi produksi jangka pendek:
a. total output mencapai maksimum
b. total output mencapai optimum
c. total output menurun
d. total ouput sama dengan nol
e. semua jawaban di atas salah
1. a. perubahan benar dari input (masukan) menjadi output (keluaran)
2. b. waktu kurang dari 1 (satu) bulan
3. d. semua jawaban benar
4. e. semua jawaban di atas salah
5. e. semua jawaban di atas salah
6. b. mulai 0 sampai produksi optimal
7. e. bersinggungannya Isoquant dengan Isocost
8. e. semua jawaban di atas salah
9. e. semua jawaban di atas salah
10. a. total output mencapai maksimum
Ongkos dan Penerimaan
6.7.1.Macam-macam Ongkos
6.7.2.Kurva Ongkos
6.7.3.Penerimaan (Revenue)
6.7.4.Keuntungan Maximum
6.7.4.1. Pendekatan Total
6.7.4.2. Pendekatan Marginal
6.7.4.3. Pendekatan Rata-rata
6.7.1. Macam-macam Ongkos
Macam-macam ongkos adalah sebagai berikut :
1. Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi . contoh : penyusutan , sewa , dsb .
2. Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan . contoh : ongkos bahan mentah , tenaga kerja , dsb .
3. Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap yang dengan ongkos total variabel . TC = TFC + TVC .
4. Averege Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output .
5. Averege Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-Rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output .
6. Averege Total Cost (Ongkos Total Rata-Rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output .
7. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output .
6.7.2. Kurva Ongkos
Kurva Ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan .
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dari gambar diatas sebagai berikut :
1. AVC minimum bila garis singgung kurva TVC melalui titik origin .
2. ATC minimum bila garis singgung TC melalui titik origin .
3. AVC dan ATC minimum bila keduanya memotong MC .
> Kurva Long Run Averege Cost (LRAC) adalah kurva yang menunjukan ongkos rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi , apabila perusahaan selalu menambah kapasitas produksinya . LRAC Curve dibentuk dari kumpulan AC yang banyak sekali , maka bentuknya menyerupai huruf U .
Kurva LARC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh :
1. Economies Of Scale / Increasing ReturnsTo Scale
Kurva LARC bergerak kekanan semakin menurun . Ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas , karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi , sehingga terjadi penghematan ongkos produksi . Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah . Faktor-faktor yang merupakan Economies Scale sebagai berikut :
a. Spesialisasi faktor produksi .
b. Penurunan harga bahan mentah , karena pembelian yang besar .
c. Hasil produk sampingan .
d. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya .
2. Diseconomies Of Scale / Decreasing Returns To Scale
Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efisien , sehingga produktivitasnya menurun . Akibatnya ongkos produksi menaik . Hal ini terlihat pada kurva LRAC sisi kanan menaik .
6.7.3. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya . Macam-macam revenue adalah sebagai berikut :
1. Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output .
TR = P.Q dimana : P = Price / harga
Q = Quantity / jumlah barang
2. Averege Revenue (AR) adalah penerimaan perunit dari penjualan output .
3. Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output .
Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :
a. Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1% , berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1% .
b. Total Revenue maksimum pada Eh=1
c. Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1% .
6.7.4. Keuntungan Maksimum
Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :
1. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum .
2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC .
6.7.4.1. Pendekatan Total
Adalah seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barangjang diproduksikannja dinamakan hasil penjualan total (TR —yaitu dari perkataan Total Revenue}. Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan. Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O .
Tabel 1
Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Total
Q P TR TC Laba Maksimum
0
10
20
30
40
50
60
70
80 30
30
30
30
30
30
30
30
30 0
300
600
900
1200
1500
1800
2100
2400 50
400
600
825
1100
1300
1500
2000
2500 -50
-100
0
75
100
200
300
100
-100
6.7.4.2. Pendekatan Marginal
Adalah Satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR— yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannja. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga — hasil penjualan rata-rata — hasil penjualan marjinal. kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000 .
Tabel 2
Mencari Keuntungan Maksimum dengan Pendekatan Marginal
Q TR TC AC MR MC Laba Maksimum
0
10
20
30
40
50
60
70
80 0
300
600
900
1200
1500
1800
2100
2400 50
400
650
875
1025
1225
1525
1925
2425
40
32.5
29.2
25.6
24.5
25.4
27.5
33
30
30
30
30
30
30
30
30
35
20
22.5
15
20
30
40
50
Keuntungan maksimum
6.7.4.3. Pendekatan Rata-Rata
Untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 600
1. Berbicara masalah ongkos dalam ekonomi berbeda dalam ongkos akuntansi, karena
dalam ekonomi hanya dikenal :
a. ongkos impliksit
b. ongkos eksplisit
c. ongkos marginal
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
2. Output dikatakan optimal kalau adanya kesamaan antara :
a. AVC dengan AFC
b. AC dengan AFC
c. AC jangka panjang dengan MC
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
3. Kurva AC jangka panjang (LAC) sering disebut juga sebagai:
a. kurva L - shaped
b. Kurva Amplop
c. Kurva U - shaped
d. semua jawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
4. "Keuntungan Normal" didapat kalau :
a. si produsen normal
b. jalur perluasan produksi
c. marginal revenue = marginal cost
d. semuajawaban benar
e. semuajawaban di atas salah
5. Expansion Path adalah :
a. jalur output
b. jalur perluasan produksi
c. kurva ongkos variabel
d. semuajawaban benar
e. semuajawaban di atas salah
6. Dalam jangka panjang dikenal adanya 2 (dua) faktor yang menyebabkan bentuk
kurva LAC mula-mula naik, minimum kemudian menaik. Kedua faktor tersebut adalah :
a. constant returns to scale
b., decreasing dan increasing returns
c. economies dan diseconomies of scale
d. semuajawaban benar
e. semua jawaban di atas salah
7. Pada saat AC minimum maka :
a. MC lebih besar AC
b. MC sama dengan AC
c. MC lebih kecil AC
d. semua jawaban benar
e. semuajawaban di atas salah
8. Dalam membicarakan fungsi produksi dan fungsi ongkos dikenal adanya pengertian
jangka pendek (short-run), yaitu :
a. waktu yang sangat pendek
b. waktu kurang dari 1 (satu) bulan
c. waktu kurang dari 1 (satu) tahun
d. waktu lebih dari 1 (satu) hari
e. semua jawaban di atas salah
9. Kurva Engel menunjukkan hubungan :
a. antara tingkat pendapatan dengan pengeluaran
b. antara harga dengan pengeluaran
c. antara tingkat pendapatan dengan tingkat jumlah barang yang dibeli
d. antara utilitas dengan harga
e. semua jawaban di atas salah
10. Saturation point terjadi pada keadaan :
a. utilitas marginal sama dengan utlitas total
b. utilitas marginal positip
c. utilitas total maksimum
d. utilitas marginal maksimum
e. semua jawaban di atas salah
1. e. semua jawaban di atas salah
2. a. AVC dengan AFC
3. c. Kurva U – shaped
4. c. marginal revenue = marginal cost
5. b. jalur perluasan produksi
6. b., decreasing dan increasing returns
7. a. MC lebih besar AC
8. c. waktu kurang dari 1 (satu) tahun
9. c. antara tingkat pendapatan dengan tingkat jumlah barang yang dibeli
10. a. utilitas marginal sama dengan utlitas total
Struktur Pasar
8.9.1. Pasar Persaingan Sempurna
8.9.2. Pasar Monopoli
8.9.3. Pasar Monopolistis
8.9.4. Pasar Oligopoli
8.9.1. Pasar Persaingan Sempurna
8.9.1.1. Pengertian
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya .
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atauindustri dimana terdapat banyak penual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar .
Pasar persaingan sempurna (perfect competition) adalah sebuah jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang sangat banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Harga terbentuk melalui mekanisme pasar dan hasil interaksi antara penawaran danpermintaan sehingga penjual dan pembeli di pasar ini tidak dapat mempengaruhi harga dan hanya berperan sebagai penerima harga (price-taker). Barang dan jasa yang dijual di pasar ini bersifat homogen dan tidak dapat dibedakan. Semua produk terlihat identik. Pembeli tidak dapat membedakan apakah suatu barang berasal dari produsen A, produsen B, atau produsen C? Oleh karena itu, promosi dengan iklan tidak akan memberikan pengaruh terhadap penjualan produk.
8.9.1.2. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
1. Perusahaan Adalah Pengambil Harga .
Pengambil harga atau price taker berarti suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan dalam pasar, ia tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga barang di pasar ditentukan oleh interaksi di antarakeseluruhan produsen dan keseluruhan pembeli. Seorang produsen adalah terlalu kecil peranannya di dalam pasar sehingga tidak dapat mempengaruhi penentuan harga atau tingkat produksi di pasar. Peranannya yang sangat kecil tersebut disebabkan karena jumlah produksi yang diciptakan seorang produsen merupakan sebagian kecil saja dari keseluruhan jumlah barang yang dihasilkan dan diperjualbelikan.
2. Setiap Perusahaan Mudah Ke Luar Atau Masuk
Sebaliknya apabila ada produsen yang ingin melakukan kegiatan di industritersebut, produsen tersebut dapat dengan mudah melakukan kegiatan yangdiinginkannya tersebut.
3. Menghasilkan Barang Serupa
Barang yang dihasilkan berbagai perusahaan tidak mudah untuk dibeda-bedakan. Barang yang dihasilkan sangat sama atau serupa. Tidak terdapat perbedaan yangnyata di antara barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan produksi perusahaan lainnya. Barang seperti itu dinamakan dengan istilah barang identical'atau homogenous. Persaingan yang berbentuk persaingan bukan harga atau nonprice competition yaitu persaingan dengan misalnya melakukan iklan dan promosi penjualan. Cara ini tidak efektif untuk menaikkan penjualan karena pembeli mengetahui bahwa barang-barang yang dihasilkan berbagai produsen dalam industri tersebut tidak ada bedanya sama sekali.
4. Terdapat Banyak Perusahaan di Pasar
Sifat ini meliputi dua aspek, yaitu jumlah perusahaan sangat banyak dan masing-masing perusahaan adalah relatif kecil kalau dibandingkan dengan keseluruhan jumlah perusahaan di dalam pasar. Sebagai akibatnya produksi setiap perusahaan adalah sangat sedikit kalau dibandingkan dengan jumlah produksi dalam industri tersebut. Sifat ini menyebabkan apa pun yang dilakukan perusahaan,
5. Pembeli Mempunyai Pengetahuan Sempurna Mengenai Pasar
Dalam pasar persaingan sempurna juga dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Namun demikian dimisalkan pula bahwa masing-masing pembeli tersebut mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai keadaan di pasar, yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Akibatnya para produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi dari yang berlaku di pasar.
8.9.1.3. Kebaikan dan keburukan Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna memiliki bebarapa kebaikan dibandingkan pasar-pasar yang lainnya antara lain :
1. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
2. Kebebasan bertindak dan memilih
Disamping memiliki kebaikan-kebaikan, pasar persaingan sempurna juga memiliki keburukan-keburukan antara lain :
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar persaingan sempurna teknologi dapat dicontoh dengan mudah oleh perusahaan lain. Sebagai akibatnya suatu perusahaan tidak dapat meemperoleh keuntungan yang kekal dari mengembangkan teknologi dan teknik memproduksi yang baru tersebut. Oleh sebab itulah keuntungan dalam jangka panjang hanyalah berupa keuntungan normal, Karena walaupun pada mulanya suatu perusahaan dapat menaikkan efisiensi dan menurunkan biaya, perusahaan-perusahaan lain dalam waktu singkat juga dapat berbuat demikian. Ketidakkekalan keuntungan dari mengembangkan teknologi ini menyebabkan perusahaan-perusahaan tidak terdorong untuk melakukan perkembangan teknologi dan inovasi.
2.Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial
3. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahan adalah 100 persen sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan barang yang akan dikonsumsinya.
4. Distribusi pendapatan tidak selalu merata
Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola permintaan tertentu dalam masyarakat. Ini berarti distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak merata maka penggunaan sumber-sumber daya (yang dialokasikan secara efisien) akan lebih banyak digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
8.9.1.4. Kelebihan dan Kelemahan Pasar persaingan sempurna
1. barang yang tersedia di pasar banyak
2. Penjual dan pembeli mencapai kepuasan maksikmal
* Selain kelebihan, pasar persaingan sempurna mempunyai kelemahan yaitu :
1. penjual tidak berani membuat harga seenaknya sendiri
2. Hanya ada dalam kondisi perekonomian ideal.
8.9.2. Pasar Monopoli
8.9.2.1. Pengertian
Pasar monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai "monopolis". Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya di pasar gelap (black market).
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana didalam industri hanya terdapat 1(satu) perusahaan saja yang menghasilkan produk yang tidak ada penggantinya. Dengan demikian produsen monopoli menghadapi kurva permintaan seperti kurva permintaan pasar yang memiliki slope(berlereng) negative, yaitu menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Karena produsen monopoli sebagai satu-satunya penjual yang ada didalam pasar, maka ia sebagai penentu harga(price maker atau price setter).
8.9.2.2. Konsep Pasar Monopoli
Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli, yaitu pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha/penjual yang mengakibatkan dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu sehingga menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum. Berarti yang dimaksud dengan pasar monopoli adalah suatu bentuk hubungan antara permintaan dan penawaran yang dikuasai oleh satu pelaku ekonomi terhadap permintaan seluruh konsumen. Di dalam pasal 1 angka 1 UU Antimonopoli, monopoli didefinisikan suatu penguasaan atas produksi dan/atau pemasaran barang dan/atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau satu kelompok usaha.
Walaupun di pasar monopoli penjual tidak memiliki saingan, belum tentu ia dapat memperoleh keuntungan yang besar, hal ini mungkin saja terjadi bila biaya produksi berada di atas harga pasar.
Sehingga kurva permintaan yang ada di monopoli sama dengan kurva permintaan pasar. Di mana pada kurva permintaan pasar, kurva penerimaan rata-rata (AR) dan kurva penerimaan marginal (MR) dapat ditentukan. Bagi perusahaan monopolis, kurva penerimaan marginal (MR) lebih rendah dari harga, karena penjual harus menurunkan harga dengan tujuan barangnya dapat terjual.
Pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen bersifat monopoli jarang ditemui, mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telepon, gas, air dan listrik yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal (di Indonesia dipegang oleh perusahaan pemerintah). Tetapi merekapun harus menghadapi persaingan dari industri lain, dan untuk jangka panjang tidak ada perusahaan yang benar-benar bebas dari serangan pesaing, artinya kemungkinan pasar monopoli tidak akan ada lagi.
8.9.2.3. Ciri-ciri Pasar Monopoli
Pasar monopoli dapat dicirikan oleh beberapa hal berikut ini, diantaranya:
1. Hanya terdapat satu penjual/produsen yang menguasai seluruh penawaran atas barang dan jasa tertentu
2. Barang dan jasa yang dijual tidak memiliki substitusi yang dekat, artinya tidak ada barang yang dapat menggantikan fungsi dari barang tersebut. Contoh: tidak ada barang pengganti yang bersamaan sifatnya dengan listrik, yang ada hanya barang pengganti yang berbeda sifatnya seperti gas.
3. Pasar/bidang usaha tidak dapat dimasuki oleh pihak lain
4. Penentuan harga dilakukan dan dikuasai oleh perusahaan, maka perusahaan monopoli disebut sebagai perusahaan penentu harga (price setter).
8.9.2.3. Penentuan Tingkat Harga dan Output Produsen Monopoli
Akibat kurva permintaan produsen monopoli yang memiliki slope yang negatif, maka jika ia ingin menjual produknya lebih banyak, maka ia harus menurunkan harga produk tersebut. Sehingga bagi produsen monopoli, MR
Sifat/Karakteristik Kurva MR.
1. Kurva MR selalu terletak dibawah kurva D, yang berarti nilai MR adalah
lebih rendah dari harga(P) pada berbagai tingkat output.
2. Pada saat kurva MR memotong sumbu kuantitas(MR=0), maka TR
maksimum.
3. Kurva memiliki slope 2 kali slope kurva D jika kurva demandnya linear.
Hal ini secra matematis dapa dijelaskan sbb:
Karena produsen monopoli adalah price setter maka fungsi permintaan yang
dihadapinya dapat dinyatakan : P = f(Q) atau P = a - bQ
Dimana :
a= titik potong krva dengan sumbu vertikal P(intersep).
b= slope dari kurva D.
TR = P.Q =(a – bQ)Q = aQ –bQ2
MR = dTR
dQ
MR = a – 2bQ, dengan demikian kurva MR memiliki slope absolut(2b) adlah dua
kali kemiringan(solpe) kurva D.
8.9.3. Pasar Monopolistis
8.9.4. Pasar Oligopoli
8.9.4.1. Pengertian
Pasar oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Pasar Oligopoli adalah suatu bentuk struktur pasar dimana hanya terdapat beberapa
perusahaan atau produsen(2-10) yang berada di pasar, baik secara independent
maupun secara diam-diam bekerja sama. Pasar oligopoli yang hanya terdiri dari 2(dua) perusahaan saja disebut Duopoli.
8.9.4.2. Karekteristik Pasar Oligopoli
1. Menghasilkan barang standard atau barang berbeda corak
(differenciated products).
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah dan ada kalanya sangat
kuat. Jika diantara produsen oligopoli yang terdapat dipasar tidak melakukan
kerjasama(non collusive), maka kekuasaan menentukan harga sangat
terbatas(lemah). Tetapi kalau diantara produsen oligopoli terswebut berkolusi
dalam menetapkan harga, maka kekuasaan mereka dalam menentukan harga
adalah sangat kuat, yaitu menyerupai monopoli.
3. Pada umumnya perusahaan oliopoli perlu melakukan promosi secara iklan.
Iklan secara terus menerus diperlukan oleh produsen oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak. Kegiatan promosi secara iklan yang
sangat aktif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama.
8.9.4.3. Konsep Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.
Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.
Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas. Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Dalam pengertian yang sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Jenis-jenis oligopoli juga tidaklah sesederhana yang dipelajari dalam teori-teori ekonomi mikro. Tetapi secara garis besar dapat dibagi 2, yakni kolusif dan tidak kolusif kalau dilihat dari perilakunya, dan dilihat dari penguasaan pasar dapat juga dibagi dua, yakni oligopoli penuh dan parsial. Jenis-jenis oligopoli ini berkaitan pula dengan perilakunya yang akan diuraikan pada bagian kedua.
Dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, oligopoli dikelompokkan ke dalam kategori perjanjian yang dilarang, padahal umumnya oligopoli terjadi melalui keterkaitan reaksi, khususnya pada barang-barang yang bersifat homogen atau identik dengan kartel (kelompok produsen independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi), sehingga ketentuan yang mengatur mengenai oligopoli ini sebagiknya digabung dengan ketentuan yang mengatur mengenai kartel .
Seperti industri transportasi udara, Telkom mewarisi struktur pasar monopoli-ologopoli. Kedua industri ini sangat padat modal, sehingga di masa lalu negara mengambil inisiatif dengan memprakarsai lebih dulu melalui pembentukan BUMN. Tetapi lambat laun swasta mulai masuk
ke dalam pasar tersebut sehingga semakin banyak pesaing-pesaing baru yang terlibat.
Tetapi lambat laun produk-produk teknologi baru dalam bidang komunikasi ternyata memberi tekanan pada persaingan yang lebih dan semakin terbuka luas. Produk Flexi, Esia dan sejenisnya mulai memberi tekanan pada pasar seluler sehingga banyak item biaya dikurangi.
8.9.4.4. Jenis-jenis Pasar Oligopoli
Jenis-jenis pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu
1. Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly)
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki .
8.9.4.5. Analisis Perilaku Produsen Oligopoli Dalam Memaksimumkan Profit
Dalam pasar oligopoli paling tidak dapat dibedakan dua keadaan yang
mempengaruhi analisis terhadap perilaku perusahaan dalam memaksimumkan
profit.
1. Tidak terdapat kerjasama diantara perusahaan-perusahaan yang
terdapat di dalam pasar oligopoli.
2. Perusahaan-perusahaan didalam pasar oligopoli secra diam-diam
menjalin kerjasama didalam menentukan harga dan tingkat output yang harus
dijual.
8.9.4.6. Pasar Oligopoli Tanpa Kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Jika didalam pasar oligopoli tidak terdapat kesepakatan diantara produsen yang
terdapat di pasar, maka setiap tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan akan memancing reaksi dari perusahaan lain. Apabila suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan yang lain juga akan ikut menurunkan harga. Sebab jika ia tidak ikut menurunkan harga, maka ia akan ditinggalkan ole banyak pelanggannya yang beralihpada produk perusahaan yang telah diturunkan harganya. Sehingga agar tidak banyak kehilangan pelanggan, maka ia harus ikut menurunkan harga.
“Dengan demikian dalam pasar non collusive oligopoly
penurunan harga produk akan mendorong perusahaan-perusahaan lain ikut menurunkan harga”.
Sebaliknya jika suatu perusahaan didalam pasar non collusive oligopoly menaikan
harga, maka perusahaan lain tidak akan ikut-ikutan menaikan harga. Jika ia tidak ikut
menaikan harga, maka ia akan mendapat tambahan pelanggan yang bersal dari
pelanggan perusahaan yang telah menaikan harga.
Kurva Permintaan Perusahaan Non Collusive Oligopoly
Cara menggambar kurva permintaan suatu perusahaan oligopoli yang tidak
melakukan kesepakatan dengan perusahaan lain yang berada dalam pasar yang sama
dilakukan berdasarkan reaksi perusahaan-perusahaan lain apabila harga produk suatu
perusahaan mengalami perubahan(diturunkan atau dinaikan). Gambar 1. berikut ini
menunjukan proses penggamabran kurva permintaan(deman curve) produsen non
collusive oligopoly yang berupa kurva bengkok(kinked demand curve).
Kurva D1 adlah kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan
asumsi apabila ia merubah(menaikan atau menurunkan) harga maka perusahaan lain
tidak memberikan reaksi atas perubahan harga tersebut. Sedangkan kurva D2 adalah
kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli dengan asumsi perubahan
harga produk yang dilakukannya akan diikuti oleh perusahaan lain yang ada didalam
industri yang sama.
1. Untuk persaingan sempurna ada harus ada masuk gratis dan keluar untuk industri oleh perusahaan lain, produk harus identik (homogen), produsen dan konsumen harus memiliki informasi yang lengkap dan sempurna dan kurva biaya harus berbentuk U. Jika ada biaya horizontal kurva maka ini mengasumsikan bahwa ada skala hasil konstan dan kita tidak ada keseimbangan.
a. kombinasi-kombinasi yang membutuhkan pengeluaran sama
b. kondisi persaingan sempuran
c. bukan kondisi persaingan sempurna
d. semua jawaban di atas salah
e. kombinasi-kombinasi yang membutuhkan pengeluaran berbeda
2. Dalam permintaan persaingan sempurna harus sama dengan penawaran atau kesediaan untuk membayar unit terakhir dibeli oleh konsumen (seperti ditunjukkan oleh harga) harus sama dengan biaya penyediaan bahwa unit .
a. biaya total
b. biaya marjinal
c. biaya rata-rata
d. biaya maximum
e. biaya sebagian
3. Dalam monopoli beberapa orang yang siap untuk membayar lebih dari harga pasar Pm tetapi mendapatkan harga ini . tetapi
a. menginvestasikannya
b. memanfaatkannya
c. menjualnya
d. menerimanya
e. semua jawaban salah
4. Manakah dari berikut ini tidak dapat digolongkan sebagai struktur pasar?
a. Oligopoli.
b. Komunisme.
c. Sempurna Persaingan.
d. Monopoli Persaingan
e. Monopolistis
5. Pendapatan dan jumlah penduduk adalah dua variabel yang dapat digunakan dalam ?
a. Gaya Hidup
b. Perilaku
c. Demografis
d. Psikografis
e. Kebutuhan
6. Paling tidak menuntut penargetan strategi dalam pemasaran internasional adalah:
a. Fokus
b. Terkonsentrasi
c. Dibedakan
d. Dibeda-bedakan
e. Sama
7. Faktor-faktor ekonomi yang harus dianalisis oleh organisasi-organisasi yang ingin memperluas di pasar internasional?
a. Daya Beli
b. Ketenagakerjaan
c. Suku Bunga
d. a, b, dan c Salah
e. a, b, dan c Benar
8. Bagaimana pemasar menggunakan distribusi umur penduduk di pasar?
a. Pemasar dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku dalam setiap kelompok umur.
b. Pemasar dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi pola-pola gaya hidup dalam berbagai kelompok umur.
c. Pemasar dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi daya beli penduduk di setiap negara.
d. Pemasar dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi potensi jumlah pelanggan di berbagai kelompok umur.
e. Pemasar dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi potensi jumlah pelanggan di berbagai daerah.
9. Ketika sebuah organisasi rumah tangga menjual barang elektronik dan listrik mengevaluasi pasar internasional mengingat memasuki mereka, merupakan faktor penting diperhitungkan diwakili oleh ?
a. Teknologi yang faktor
b. Faktor ekonomi
c. Karakteristik demografi
d. Faktor budaya
e. Lingkungan
10. Salah satu dari pernyataan berikut yang tidak variabel di dalam segmentasi demografis ?
a. Tingkat kelahiran
b. Pendapatan
c. Gaya hidup konsumen
d. Gender
e. Jenis kelamin
1. c. bukan kondisi persaingan sempurna
2. b. biaya marjinal
3. b. memanfaatkannya
4. b. komunisme
5. c. demografis
6. a. focus
7. e. a, b, dan c benar
8. c. pemasar dapat menggunakannya untuk mengidentifikasi daya beli penduduk di setiap negara
9. b. faktor ekonomi
10. a tingkat kelahiran
DAFTAR PUSTAKA
E-dukasi.net
Buku Paket SMA 3 IPS,Ekonomi
Ekonomi Pertanian Karya Ratya Anindita, dkk.
http://herro.ngeblogs.com/2009/10/25/tugas-makalah-ekonomi/ Indoskripsi.net
http://pustaka.ut.ac.id/puslata/online.php?menu=bmpshort_detail2&ID=448
http://www.kevinhinde.com/elearning/pdgamelong.htm
Senin, 17 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar